UMKMJATENG.my.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, nilai ekspor sektor UMKM Jateng terus membaik. Pada triwulan I 2023, gambaran ekspor Jateng menunjukkan surplus sebesar $708 juta dan nilai ekspor mencapai hingga $2,5 miliar.
Menurut Ganjar, UMKM di Jawa Tengah terbukti berhasil melakukan modernisasi seiring dengan peningkatan nilai produk UMKM Jatengdan ekspor yang dikirim ke luar negeri.
Ganjar mengumumkan usai meresmikan kontainer produk UMKM Jateng untuk ekspor di Hotel Java Heritage, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
“Bantuan pemerintah daerah, penggiat UMKM, dan aktivis membuahkan hasil. Meskipun tentunya ada yang lebih berpengalaman dan sudah lama mengekspor ke banyak negara," kata Ganjar usai pengumuman kontainer ekspor UMKM pada Jumat, 12 Mei 2023.
Sebanyak empat dari tujuh tangki Ganjar merupakan produk UMKM dari berbagai produsen. Seperti PT Indesso Aroma (Essential Oil) ekspor ke China, CV Inagro Jinawi (Gula Kelapa Organik) ekspor ke USA, CV Permata Satria (Retail Gula Kelapa) ekspor ke USA.
Selain itu, ada juga PT Lestari Jaya Bangsa yang mengolah makanan olahan seperti bihun dan kerupuk bawang dan mengirimkan produknya ke Arab Saudi. Total nilai ekspor keempat perusahaan tersebut adalah USD 401.412 atau sekitar Rp 5.918.037.186.
Kemudian PT Rayung Pelangi Nusantara Kabupaten Purbalingga mengolah sapu buluh diekspor ke Korea Selatan. CV Bunga Palm dari Kabupaten Purbalingga yang memproduksi asam format organik untuk dijual di Amerika Serikat.
Kemudian CV Syams Indonesian Handicraft Kabupaten Pati membuat tas anyaman untuk dikirim ke Jepang. Total nilai ekspornya adalah USD 91.000 atau Rp 1.341.617.550.
Ganjar berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produknya agar produk UMKM mereka bisa mencakup lebih banyak negara.
“Kalau operasional bisa dilanjutkan secara permanen, ini pasar yang sangat spesial dan pasti akan ada repeat order. Jadi kita akan teruskan dengan UMKM untuk lebih banyak menyerap,” kata Ganjar.
Sementara itu, Ratna Kawuri, Direktur Dinas Perindustrian dan Pengusahaan (Disperindag) Jateng, menyatakan keberhasilan UMKM di Jateng dalam modernisasi tak lepas dari dukungan dan kepemimpinan yang terus menerus dari Pemprov Jateng.
Ratna mengatakan, program pelatihan ekspor yang dilaksanakan Pemprov Jateng untuk UKM telah berhasil menghasilkan produk yang berkualitas.
“Secara keseluruhan, beberapa perusahaan ini juga merupakan hasil dari program pelatihan ekspor. Jadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan memiliki layanan atau ruang untuk menawarkan program pelatihan ekspor,” kata Ratna.
Dia mengatakan, pihaknya akan tetap berkomitmen untuk menciptakan komunitas bisnis yang unggul dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.
“Yang membanggakan mereka semua berasal dari UKM. Makanya tadi kami sampaikan bahwa PMME bukan sekedar slogan, tapi sudah terbukti dan bisa ditindaklanjuti,” ujar Ratna.